Powered By Blogger

Rabu, 16 Maret 2016

KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

BAB II
PEMBAHASAN

KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

Pearson Product Moment   merupakan   salah   satu   ukuran   korelasi   yang   digunakan   untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua variabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama atau pun arah yang sebaliknya.   Harus diingat bahwa  nilai koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut  t tidak saling berhubungan.
Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier. Koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non linier.  Harus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat.
Analisis korelasi banyak jenisnya, ada sembilan jenis korelasi yaitu :
1.      Korelasi pearson Product Moment (r) ;
2.      Korelasi Ration (y);
3.      Korelasi Spearman Rank atau Rhi ( rs atau p);
4.      Korelasi Berserial (rb);
5.      Korelasi Korelasi Poin Berserial (rpb);
6.      Korelasi Phi (0);
7.      Korelasi Tetrachoric (rt);
8.      Korelasi Kontigency (C);
9.      Korelasi Kendall’s Tau (8),
Berdasarkan sembilan teknik analisis korelasi tersebut, maka dipilih dan dibahas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependent).
Teknik analisis Korelasi PPM termasuk teknik statistik para metrik yang menggunakan interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpunuhi persaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.

Rumus Korelasi Pearson Product Moment :
 




Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r :

Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0.599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut.

 


KP = r2 x 100%


keterangan:      KP       = Nilai Koefisien Diterminan
                        r           = Nilai Koefisien Korelasi

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus :

 



keterangan:      thitung = Nilai t
                        r        = Nilai Koefisien korelasi
                        n       = Jumlah Sampel



Contoh Soal 1 :
Suatu penelitian yang ingin melihat apakah ada hubungan antara banyaknya kredit yang diambil dengan indeks prestasi yanng dicapai mahasiswa dalam satu semester. Setelah dilakukan pengumpulan data dari 10 mahasiswa ternyata penyebaran kredit dan indeks prestasi yang dicapai sebagai berikut:
NOMOR URUT
MAHASISWA
JUMLAH KREDIT YANG DIAMBIL
INDEKS PRESTASI
1
20
3,1
2
18
4,0
3
15
2,8
4
20
4,0
5
10
3,0
6
12
3,6
7
16
4,0
8
14
3,2
9
18
3,5
10
12
4,0

Cara Menghitung Korelasi Product Moment Dengan Simpangan
Rumus ini memerlukan suatu perhitungan rata-rata dari masing-masing kelompok, yang selanjutnya perlu perhitungan selisih masing-masing skor dengan rata-ratanya, serta kuadrat simpangan skor dengan rata-ratanya, maupun hasil kali simpangan masing-masing kelompok. Cara menghitung Korelasi Product Moment dengan Simpangan adalah sebagai berikut:
Tahapan yang harus dilalui untuk menyelesaikan Rumus Korelasi Product Moment dengan  Simpangan adalah:
1.      Jika jumlah kredit mata kuliah yang diambil mahasiswa merupakan variabel X, maka indeks prestasi  merupakan variabel Y
2.      Buatlah tabel penolong yang mengandung unsur-unsur atau faktor-faktor yang diperlukan dalam perhitungan korelasi sesuai dengan kebutuhan tabel Korelasi Product Moment dengan Simpangan.
3.      Menjumlahkan subyek penelitian
4.      Menjumlahkan skor X dan skor Y
5.      Menghitung Mean variabel X dengan rumus:  dan hasilnya menjadi 155/10 = 15,5
6.      Menghitung Mean variabel Y dengan rumus: dan hasilnya menjadi 35,2/10 = 3,52
7.      Menghitung deviasi masing-masing skor x dengan rumus : x = X - M dan hasilnya menjadi 20 - 15,5 = 4,5, dan seterusnya.
8.      Menghitung deviasi masing-masing skor y dengan rumus:  y = Y – M dan hasilnya menjadi y = 3,1 - 3,52 = -0,42 dan seterusnya
9.      Mengalikan  deviasi x dengan y
10.  Menguadratkan seluruh deviasi x dan menjumlahkannya
11.  Menguadratkan seluruh deviasi y dan menjumlahkannya
12.  Menyelesaikan rumus Korelasi Product Moment dengan Simpangan, yaitu:

SISWA KE
X
Y
X
y
xy
1
20
3,1
4,5
-0,42
-1,89
20,25
0,1764
2
18
4,0
2,5
0,48
1,2
6,25
0,2304
3
15
2,8
-0,5
-0,72
0,36
0,25
0,5184
4
20
4,0
4,5
0,48
2,16
20,25
0,2304
5
10
3,0
-5,5
-0,52
2,86
30,25
0,2704
6
12
3,6
-3,5
0,08
-0,28
12,25
0,0064
7
16
4,0
0,5
0,48
0,24
0,25
0,2304
8
14
3,2
-1,5
-0,32
0,48
2,25
0,1024
9
18
3,5
2,5
-,02
-0,05
6,25
0,0004
10
12
4,0
-3,5
0,48
-1,68
12,25
0,2304
N=10
155
35,2
0
0
3,4
110,5
1,996

Hal yang perlu diingat (sebagai bahan koreksi perhitungan) adalah jumlah simpangan masing-masing nilai dengan rata-ratanya adalah 0. Disamping itu kita tidak perlu menghilangkan tanda negatif (-).
Jadi,
     
     
            = 0,2289378023
            =0,23

Cara Menghitung  Korelasi  Product Moment  Dengan  Angka  Kasar

            Tahapan yang harus dilalui untuk menyelesaikan Rumus Korelasi Product Moment dengan  angka besar adalah:
1.      Jika jumlah kredit mata kuliah yang diambil mahasiswa merupakan variabel X, maka indeks prestasi  merupakan variabel Y
2.      Buatlah tabel penolong yang mengandung unsur-unsur atau faktor-faktor yang diperlukan dalam perhitungan korelasi sesuai dengan kebutuhan tabel Korelasi Product Moment dengan angka besar.
3.      Menjumlahkan subyek penelitian
4.      Menjumlahkan variabel X dan variabel Y
5.      Mengalikan antara variabel X dan variabel Y
6.      Mengkuadratkan variabel X dan menjumlahkannya
7.      Mengkuadratkan variabel Y dan menjumlahkannya
8.      Menyelesaikan rumus Korelasi Product Moment  dengan angka kasar untuk mencari koefisien korelasinya, yaitu:



SISWA KE
X
Y
XY
1
20
3,1
62
400
9,61
2
18
4,0
72
324
16
3
15
2,8
42
225
7,84
4
20
4,0
80
400
16
5
10
3,0
30
100
9
6
12
3,6
43,2
144
12,96
7
16
4,0
64
156
16
8
14
3,2
44,8
196
10,24
9
18
3,5
63
324
12,25
10
12
4,0
48
144
16
N=10
155
35,2
549
2513
125,90

Hal yang bisa diketahui berdasarkan pada soal maupun tabel di atas adalah:
 N = 10              Y = 549           = 155          = 35,2          = 2513       = 125,90 
            Setelah kita inventarisir seluruh faktor yang diperlukan dalam rumus Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, maka angka-angka tersebut kita masukkan dalam rumus di bawah ini. Dengan demikian, maka hasil perhitungan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar sebagai berikut: 

           
             
             
             = 0,2289378023
             = 0,23
Dengan demikian telah terbukti bahwa menggunakan rumus  pertama maupun kedua menghasilkan hasil yang sama. Oleh karena kedua rumus korelasi product moment di atas benar-benar sama, maka keduanya bisa dipakai pada kondisi yang sama, tetapi disarankan untuk memakai rumus yang kedua karena lebih simpel perhitungannya.
Contoh Soal 2 : Hubungan Motivasi dengan Kinerja di Politeknik Citra Widya Edukasi

Motivasi (X)    : 60; 70; 75; 65; 70; 60; 80; 75; 85; 90; 70; dan 85
Kinerja   (Y)    : 450; 475; 450; 470; 475; 455; 475; 470; 485; 480; 475;dan 480.
Pertanyaan      :
Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja dosen?
Berapakah besar sumbangan (kontribusi) motivasi dengan kinerja dosen?
Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen?

Langkah-langkah menjawab:
Langkah 1.

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat :
Ha : ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.

Langkah 2.

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik;
Ha : r ≠ 0
Ho : r = 0

Langkah 3.

Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi PPM:

No
X
Y
X2
Y2
XY
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
60
70
75
65
70
60
80
75
85
90
70
85
450
475
450
470
475
455
475
470
485
480
475
480
3600
4900
5625
4225
4900
3600
6400
5625
7225
8100
4900
7225
202500
225625
202500
220900
225625
207025
225625
220900
235225
230400
225625
230400

27000
33250
33750
30550
33250
27300
38000
35250
41225
43200
33250
40800
Statistik
X
Y
X2
Y2
XY
Jumlah
885
5640
66325
2652350
416825




Langkah 4.

Mencari rhitung dengan cara masukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus ;


Langkah 5.

Mencari besarnya sumbangan (konstribusi) variabel X terhadap Y dengan rumus :

KP = r2 x 100% = 0,4652 x 100% = 21,62 %. Artinya motivasi memberikan konstribusi terhadap kinerja dosen sebesar 21,62% dan sisanya 78,38% ditentukan oleh variabel lain.

Langkah 6.

Menguji signifikan dengan rumus thitung :



Kaidah pengujian :

Jika      thitung   ≥   ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
            thitung     ttabel, terima Ho artinya    tidak signifikan. 

Berdasarkan perhitungan di atas ,  α   = 0,05 dan n = 12, uji dua pihak;
dk =  n - 2 = 12 – 2 = 10 sehingga diperoleh ttabel  =  2,228
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau 3,329 > 2,228, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.



Langkah 7.
Membuat kesimpulan

Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja dosen?
Jawab : rxy sebesar 0,465 kategori cukup kuat.
Berapakah besar sumbangan (konstribusi) motivasi dengan kinerja dosen?
Jawab : KP = r2 x 100% = 0,4652 x 100% = 21,62%. Artinya motifasi memberikan konstribusi terhadap kinerja dosen sebesar 21,62% dan sisanya 78,38% ditentukan oleh variable lain.
Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen?
Jawab : Terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
Ternyata thitung  lebih besar dari ttabel, atau 3,329  >  2,228, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis Korelasi PPM tremasuk teknik statistik parametric yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random) ; datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier ; dan data yang dihubungkan menpunyai pasangan yang sama sesuai dengann subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.

SARAN

Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.

DAFTAR PUSUTAKA



1 komentar: